Pada
sifat polarisasi ini sangat unik karena selain cahaya di pantulkan juga
dibiaskan pula. Saat cahaya datang di pantulkan pada dua medium yang berbeda
yaitu antara dua medium yang transparan seperti kaca ke udara atau udara ke
kaca, maka cahaya yang terpolarisasi sebagaian. Lalu tingkat Polarisasi
tergantung pada sudut datang serta indeks bias medium dan ketika terbentuk
sudut sedemikian tersebut lalu antara sinar-sinar yang dihasilkan oleh
pemantulan dan pembiasan saling tegak lurus, maka saat itulah cahaya
terpolarisasi sempurna. Lalu berapakah sudut yang dibentuk dari hasil
polarisasi ini?? Sir David Brewster
(1812) menemukan bahwa sudut datang tertentu yang mana cahaya direfleksikan
pada medium yang permukaannya dielektrik sehingga cahaya terpolarisasi linier
total. Cahaya pantul yang terpolarisasi sempurna jika medan listrika cahaya
yang datang dapat dipecah menjadi komponen-komponen yang sejajar tegak lurus
dengan bidang datang atau yang mengakibatkan sinar bias dengan sinar pantul
saling tegak lurus. Maka sudut datang inilah yang di sebut sudut Brewster atau sudut polarisasi(θip). Dengan menggunakan hukum snelius
yaitu n1
adalah medium pertama sedangkan n2adalah medium kedua,
jadi, tanθ
adalah berbanding terbalik antara n1(indeks
medium pertama) dan n2(indeks
medium kedua). Lalu jumlah sudut pantul (ip)
dan sudut bias (r) adalah 90 derajat karena kondisi terjadinya polarisasi total
pada cahaya yang dipantulkan 900.
Jika
seberkas pola cahaya alamiah dijatuhkan pada permukan bidang batas dua medium,
maka sebagian cahaya akan mengalami pembiasan dan sebagian lagi mengalami
pemantulan. Sinar bias dan sinar pantul akan terpolarisasi sebagian. Jika sudut
sinar datang diubah-ubah, pada suatu saat sinar bias dan sinar pantul membentuk
sudut 90°. Pada keadaan ini, sudut sinar datang (i) disebut sudut polarisasi (ip) karena sinar yang terpantul mengalami
polarisasi sempurna atau terpolarisasi linear. Menurut Hukum Snellius,
n1 sin ip = n2 sin r, dengan r + ip= 90 atau r = 90 – ip
selanjutnya dapat dituliskan :
n1 sin ip = n2 sin (90 – ip)= n2 cos ip
Sudut ip disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster,
yaitu sudut datang pada sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°.
Tingkat polarisasi bergantung pada sudut datang dan indeks bias kedua medium.
Gambar disamping menunjukkan sinar datang pada sudut polarisasi 570,
maka sinar pantulnya merupakan sinar terpolarisasinya. Sedangkan rumus yang
tertera di gambar dikenal sebagai "Hukum
Brewster”. Hukum ini didapat dari hubungan sudut polarisasi dan indeks bias
medium dengan memakai hukum "Snellius”.